Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 22:52:32【Resep Pembaca】652 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid
- Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos
- Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG
- Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober
- Di hadapan Presiden Lee, Prabowo cerita Indonesia gandrungi K
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia
Resep Populer
Rekomendasi

Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

Resep minuman yang dapat dicoba untuk mengatasi sembelit

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal

Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak

BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani

BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT

Ros BLACKPINK makan nasi goreng sebelum tampil solo